"Dirgahayu HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia "

Kamis, 15 Agustus 2019

Makna dan Filosofi Persatuan di Logo HUT Ke-74 RI

Makna dan Filosofi Persatuan di Logo HUT Ke-74 RI
DI Ambil dari KOMPAS.com – Logo HUT ke-74 RI pertama kali diumumkan oleh akun twitter resmi Kementerian Sekretariat Negara. Tak sekedar logo biasa, logo kali ini memiliki nilai filosofis tersendiri.

Wakil Kepala Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) Ricky Pesik mengatakan proses pembuatan logo HUT ke-74 RI tersebut melalui proses yang panjang. Keterlibatan awal Bekraf dalam pembuatan logo HUT RI tersebut berawal saat hari terakhir perayaan HUT ke-70 RI.

Pihaknya menilai proses yang ada tentang pembuatan identitas kurang tepat, sehingga kemudian Bekraf mengusulkan ke Sekretarian Negara (Setneg) untuk dibantu Bekraf.

“Kami mengusulkan ke Setneg proses bisnis diubah bahwa setiap tahun Setneg bersama Bekraf merancang strategi ingin menyampaikan apa, implementasi dimana maunya seperti apa dan apa yang ingin disampaikan ke semua pihak,” katanya kepada Kompas.com, Rabu (14/8/2019) malam.

Karena salah satu sub sektor kreatif Bekraf adalah desain komunikasi visual, maka Bekraf memiliki mitra profesional ADGI.

“Lalu kami meminta ke ADGI untuk open call ke anggota untuk mengusulkan rancangan. Jadi sejak perayaan 71-74 dirancang oleh ADGI,” katanya lagi.

Perancangan Identitas

Perancangan Identitas Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan ingin memberikan contoh tentang proses profesional ke lembaga-lembaga pemerintah lain terkait perancangan identitas. “Jadi, kami ingin memberi contoh ke lembaga-lembaga pemerintah lainnya bagaimana proses profesional untuk perancangan identitas.

Jadi bukan sekedar pembuatan logo, tapi penyampaian makna, sampai bagaimana implementasi ke berbagai medium,” imbuh dia.

Baca Juga :
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA YANG KE 74 TAHUN 2019

Selamat Hari Pramuka ke-58 Tahun 2019

Untuk proses pemilihan logo ini Ricky menyebut tahapannya dimulai dengan permohonan Setneg ke Bekraf. Selanjutnya Bekraf menyusun panduan strategi yang kemudian disampaikan ke ADGI.

Selanjutnya ADGI menyampaikan ke anggotanya dan mengirimkan berbagai kandidat dari berbagai kota. Selanjutnya Bekraf dan Mensesneg akan melakukan kurasi kemudian dibawa ke presiden.

“Kita tak mau proses penting perayaan HUT RI dikerjakan amatir. Jadi mereka (ADGI) melakukan sayembara sekitar 5-10 orang lalu diajukan ke presiden oleh Kepala Bekraf dan Mensesneg.

Baca Juga :
Macam Lomba 17 Agustus-an Paling Unik, Lucu, dan Gokil

Yang menyetujui presiden,” kata Ricky. Mengenai penunjukan ADGI sendiri, Ricky menyebut hal ini lantaran di dalam ADGI terdiri dari orang-orang profesional dalam bidang desain komunikasi visual, sehingga mereka dianggap pantas untuk hal ini  "Mereka bukan sekedar tukang gambar. Itu ilmu perancangan identitas adalah profesi mereka sehari-hari," kata Ricky lagi.

Makna dan Filosofi

Kepada Kompas.com, Rabu (14/8/2019), Bima Surya Pamila selaku Desainer Terpilih Logo HUT ke-74 RI menyebut logo kali ini dibuatnya dengan semangat persatuan. “Motivasi saya mengikuti sayembara ini adalah ingin menyampaikan persatuan,” kata dia.

Bima Surya, menyebut makna angka 74 menggambarkan tentang persatuan, bukan 7 dan bukan 4 tetapi 74. Hal ini menurutnya melambangkan tentang kita, bukan “aku” atau “kamu”. Perasaan seperti inilah yang menurutnya seharusnya dimiliki oleh seluruh rakyat Indonesia. Bima menjelaskan nilai filosofis dari logo ini juga terdapat pada garis elevasi dalam logo, hal tersebut melambangkan visi untuk selalu menjadi yang terbaik.

“Di dalam logo terdapat garis elevasi melambangkan visi untuk selalu menjadi yang terbaik, dan garis yang bergerak ke kanan melambangkan pergerakan ke arah yang lebih baik,” tuturnya. Dari angka 7 ke angka 4 juga membentuk garis petir melambangkan gerak, kerja, energi yang menginspirasi dari atas ke bawah.

Selain itu ia menyebut bahwa makna merah pada logo kali ini juga disebutnya lebih dimatangkan. “Melambangkan kedewasaan dan kebijaksanaan,” ungkapnya. Sedangkan warna putih menurutnya mengacu kepada warna yang ada dalam bendera.

Selain itu putih juga memiliki nilai filosofis tersendiri. “Putih melambangkan keikhlasan dalam bekerja,” Dalam logo kali ini, tagline SDM Unggul Indonesia Maju juga diusung. Hal ini menggambarkan visi pemerintah dalam momentum ini untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar